Klaim Simbolik dalam Relasi Sosial-Politik Indonesia–Malaysia

Citra Septia Dewii, Minerva Laisa Sabatini, Ruby Arsyada, Elly Nurlia

Abstract


The cultural disputes between Indonesia and Malaysia are no longer mere arguments over the origins of batik, reog, or rendang; they mirror a deeper struggle for symbols and meaning within Southeast Asia’s socio-political landscape. Beneath the rhetoric of kinship lies tension over who holds the right to define “heritage” and whose story is recognized by the world. This study explores the symbolic dimensions of these cultural conflicts through a qualitative, literature-based approach that examines media narratives, diplomatic practices, and international legal frameworks. The findings reveal that cultural claims function as political instruments to assert national identity, yet simultaneously open spaces for negotiation and solidarity. When law and diplomacy fall short, culture becomes a living arena where nations contest dignity, memory, and belonging. Within this context, the concept of Shared Culture Diplomacy offers a middle path, inviting both nations to celebrate, rather than contest, their intertwined heritage as a testament to a broader fraternity beyond state boundaries.

Keywords


cultural claims, symbolic politics, cultural diplomacy, Indonesia–Malaysia, shared identity

Full Text:

PDF

References


Aini, F., & Lusdiana, A. N. (2020). Budaya Dan Konflik Mahasiswa Malaysia Di Indonesia. International Conference Communication And Sosial Sciences (Iccomsos), 1(1), 65–75.

Alunaza Sd, H. (2015). Analisa Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Tari Saman Gayo Dalam Mengukuhkan Identitas Nasional Bangsa. Jurnal Hubungan Internasional, 4(1), 88–96. Https://Doi.Org/10.18196/Hi.2015.0069.88-96

Amir, Alim, N., & Yusmanizar. (2023). Komunikasi Politik Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kbri) Kuala Lumpur Dalam Promosi Budaya Indonesia Di Malaysia. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Fajar, 55–67.

Anomi, G. R. (2014). Upaya Indonesia Dalam Mendapatkan Penetapan Budaya Batik Tulis Sebagai Intangible Cultural Heritage Of Humanity Oleh Unesco Tahun 2009 Gilang Raga Anomi (0911240057) Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Doctoral Dissertation, Universitas Brawijaya, 0911240057, 1–11. Http://Articles.Chicagotribune.Com/2012-06-

Arifah, A. N. (2016). Bahasa Dan Makanan Sebagai Wujud Dari Kerempunan Nusantara Antara Indonesia Dengan Malaysia. Educacao E Sociedade, 1(1), 1689–1699.

Ariff, S. N. M., Deng, P. A/L Awang, & Yaakub, Y. (2023). Pembentukan Perpaduan Di Malaysia Melalui Nilai Budaya Dalam Animasi Upin Dan Ipin. Applied History Journal Of Merong Mahawangsa, 1, 82–94.

Chong, J. W. (2012). “Mine, Yours Or Ours?”: The Indonesia-Malaysia Disputes Over Shared Cultural Heritage. Sojourn, 27(1), 1–53. Https://Doi.Org/10.1355/Sj27-1a

Febriantini, K. D. (2022). Perlindungan Hukum Internasional Terhadap Warisan Budaya Indonesia Yang Di Klaim Oleh Nagara Lain. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 10(3), 206–213. Https://Ejournal.Undiksha.Ac.Id/Index.Php/Jjpp

Harini, S. (2016). Pemahaman Terhadap Budaya Melayu Sebagai Upaya Preventif Dalam Mengurangi Konflik Indonesia-Malaysia. Eksplorasi, 29(1), 55–63.

Kayla Aisha Sabina, & Sugito. (2024). Beyond Borders, Beyond Claims: Mempromosikan Dialog Antar Budaya Melalui “Shared Culture Diplomacy” Indonesia-Malaysia. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Sains Dan Humaniora, 8(3), 347–352. Https://Doi.Org/10.23887/Jppsh.V8i3.83940

Larasati, K., Damayanti, C., & Dipokusumo, G. (2017). Pemerintah Republik Indonesia Menghadapi Klaim Budaya Kuda Kumping Oleh Malaysia Tahun 2017. Ketertiban Umum, Kebersihan, Dan Keindahan, 634.

Nina Kurnia Hasanah, Dianti Nabila, Nina Nina, Maria Yovinda Paska, Novia Wulandari, & Yusawinur Barella. (2025). Malaysia’s Claim To Indonesian Batik: Background And Conflict Resolution. Sosial : Jurnal Ilmiah Pendidikan Ips, 3(1), 95–106. Https://Doi.Org/10.62383/Sosial.V3i1.650

Nizar, R. N. A., & Hastri, E. D. (2024). Pendekatan Politik Hukum Dalam Resolusi Konflik Teritorial Indonesia-Malaysia: Analisis Keterlibatan Pbb Dan Asean. Uir Law Review. Https://Journal.Uir.Ac.Id/Index.Php/Uirlawreview/Article/View/17861

Pantow, R. F. M., Anis, F. H., & Karamoy, R. V. (2024). Perlindungan Hukum Terhadap Budaya Tradisional Indonesia Yang Di Klaim Oleh Malaysia Menurut Hukum Internasional. Jurnal Fakultas Hukum Unsrat, 12(4).

Patji Rachman Abdul. (2010). Pengembangan Dan Perlindungan Kekayaan Budaya Daerah: Respon Pemerintah Indonesia Terhadap Adanya Klaim Oleh Pihak Lain. Jurnal Masyaakat & Budaya, 167–188.

Purnamasari, W. A. (2015). Penyelesaian Sengketa Perselisihan Tradisional Dan Ekspresi Budaya Antar Negara: Sengketa Lagu Rasa Sayange Antara Negara Indonesia Dan Negara Malaysia Wulan. Jurnal Hukum Dan Pembangunan Tahun Ke-45, 4, 1–9.

Putra, I. P. (2015). Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Malaysia Dalam Mepertahankan Kepemilikan Terhadap Blok Ambalat Pasca Konflik Pulau Sipandan Dan Ligitan Tahun 2012-2015. Ekp, 13(3), 1576–1580.

Rahman, F. (2020). Tracing The Origins Of Rendang And Its Development. Journal Of Ethnic Foods, 7(1), 1–11. Https://Doi.Org/10.1186/S42779-020-00065-1

Ratu Elfara, Mailucky Fadrian Safitri, H. P. (2024). Strategi Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Kesenian Budaya Reog Ponorogo Yang Di Klaim Oleh Negara Malaysia Ratu Elfara, Mailucky Fadrian Safitri, Hizkia Pratiwi. 2(1), 1–10.

Restianto, D., & Salisah, N. H. (2024). Kajian Psikologi Komunikasi: Respon Seniman Reog Ponorogo Jawa Timur Terhadap Klaim Kesenian Reog Oleh Malaysia. Journal Of Communication Studies, 4(1), 31–44. Https://Doi.Org/10.37680/Jcs.V4i1.5328

Rozi, F. (2016). Pemberitaan Klaim Malaysia Atas Tortor Dan Gordang Sambilan Di Harian Waspada Dalam Kajian Analisis Wacana Kritis. Jurnal Komunika Islamika, 3(3), 46–63. Indonesia; Tortor; Gordang Sambilan; Sumatera Utara; Analisis Wacana Kritis; Norman Fairclough; Malaysia

Sudarmayana, I. M. L., Yuliartini, N. P. R., & Dantes, K. F. (2022). Perlindungan Hukum Terhadap Warisan Budaya Indonesia Guna Menanggulangi Klaim Dari Negara Asing Ditinjau Dari Hukum Internasional. Humanisme Dalam Peraturan Perundang-Undangan Korupsi Di Indonesia, 8(2), 2407–4276.

Tanzil, D. A. (2021). Perlindungan Rendang Sebagai Sebuah Indikasi Geografis Dalam Ruang Lingkup Pengetahuan Tradisional Dan Pemajuan Kebudayaan. Simbur Cahaya, 23–40. Https://Doi.Org/10.28946/Sc.V27i2.1036

Wicaksono, A. (2015). Permasalahan Klaim Budaya Terkait Hak Kekayaan Intelektual Suatu Bangsa. Narada; Jurnal Desain & Seni, 2(1), 34.

Wijayani, N., Kuniasari, & Handaka. (2010). Konstruksi Pemberitaan Konflik Intdonesia Vs Malaysiadi Surat Kabar. 1–17.




DOI: https://doi.org/10.5281/zenodo.17518674

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 


Media Hukum Indonesia (MHI)

E-ISSN :3032-6591

Organized by Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane,